Saya punya adik kecil bernama Kiki (kelas 5 SD) dan Disa (kelas 1 SMP), kemarin siang saya mendengar dari kejauhan obrolan mereka.
Musik pop plus rap terdengar.
KIKI: Ini kan lagunya Eminem!
DISA: Bukaannnn!!!! Ini Rihanna!
KIKI: Bukaaaannn!!!! Cek aja di Google!
Kiki mengetik.
KIKI: Tuh, kan gak ada.
Disa menghampiri Kiki.
DISA: Nulis Rihanna-nya pake “N” dua, Ki!
Disa mengetik.
DISA: Tuh.. kan bener!
Lagu itu berjudul “Love The Way You Lie” yang dinyanyikan Eminem dan Rihanna.
Dari obrolan + debat Disa dan Kiki, saya menjadi ingat lagi saat kecil dan berantem dengan adik saya, Indra (sekarang dah kuliah). Dulu kami suka memperdebatkan hal kecil, dan masih mendengarkan lagu anak (bukan semacam lagu dewasa yang dinyanyikan penyanyi wanita yang pernah dipukul pacarnya dan rapper bermasalah, yang video klipnya mempertontonkan Megan Fox yang seksi).
Saat saya dan Indra berdebat (dan biasanya berujung dengan perkelahian), kami selalu berkata ” Tuh, kalo ga percaya tanya aja Mama/Papa!!!” dengan wajah nyolot. Sepuluh tahun kemudian, adik-adik kecil saya menggunakan kata yang tak jauh berbeda. Hanya saja, kata “Mama/Papa” diganti dengan “Google”.
Oh… saya pun dan banyak orang kini bergantung kepada search engine yang satu ini. Untuk cari referensi tugas, cari orang, cari torrent, cari episode terbaru dari Glee season 2, dan lain-lain. Kemarin, saya menghadiri acara The Beatles Night di Hotel Hyatt. Ketika MC memberikan pertanyaan super njelimet tentang The Beatles, saya tergoda membuka browser di ponsel saya, dan mengetikkan kata kunci pertanyaan di halaman Google.
Google…Google…Google…
Si Dewa Google.
Dewa di Era Informasi!